Minggu, 24 Mei 2015

Untuk.

Saya gatau sih, kamu nantinya membaca ini atau tidak. Iya, buat apa mampir disini. Ga penting. Apalagi di tengah kesibukan kamu yang daridulu juga saya sudah maklum. Saya juga bingung kenapa ya akhirnya nulis ini. Cuma yang jelas, saya


rindu.


Sehabis melakukan kegiatan rutinan yang saya lakukan, berselancar di dunia maya, intinya. Blog kamu selalu jadi destinasi perselancaran saya ini. Seakan mendengar cerita yang kamu alami dan apa yang kamu rasakan. Itu cukup buat saya.

Saya membaca salah satu postingan kamu, ada yang tertulis, teman sebangku yang satu tahun selalu bersama sama pun kadang dengan mudah saya lepas begitu saja. Boleh jujur? Saya sedih membacanya. Tapi saya sadar, saya juga tidak berusaha menjaga kamu. Maaf, untuk yang ini.

Sedih, bahwa teorimu tentag pertemanan yang hanya dikarenakan situasi dan kondisi, ternyata benar terjadi. Sedih, bahwa karena terpisah koridor, entah kita seperti berada di duni yang berbeda. Saya kangen kalian, kangen kita bertiga. Kangen dengan segala obrolan kita yang gajelas. Kangen ketawanya kita yang sama-sama bikin semua orang nengok. Kangen, walaupun selalu saya yang dibully dan ngerasa yang paling bodoh di antara dua orang yang otaknya luar biasa kaya kalian.

Semoga, ga baca ya. Ini bikin giung, takut sakit gigi. Eh tapi kalau sakit ke gigi, saya siap mengobati kok, lima tahun lagi ya.

Sukses dengan urusannya masing-masing. Seenganya, semoga kita masih bisa saling menyapa. Semoga setiap cita-cita dan mimpi yang pernah kita bagi itu terwujud.

Semangat dan sukses. Jangan lupa makan, nanti makin kering kerontang.