Sabtu, 14 Maret 2015

Masa Depan

Siapa yang tak pernah membicarakannya? Dua kata yang penuh misteri. Siapa yang tau masa depannya seperti apa? Kelak akan menjadi apa, berada dimana, dengan siapa. Siapa yang tak pernah memimpikannya? Menjadi begini begitu lima atau sepuluh tahun lagi, berada di tempat hebat bersama orang tersayang di sampingnya.

Dulu, dulu, sekali, ketika aku kecil, aku sering mendesakNya. Berdoa di sebelum tidurku "Ya Allah, tunjukan sedikit masa depanku. Aku penasaran" Sungguh, aku seperti itu. Merengek dan merajuk. Berharap punya mesin waktu seperti kartun kesukaan ku. Nihil. Tak kutemukan sedikit pun clue.

Aku lantas tertawa mengingatnya. Kita sendiri yang punya rancangan. Kita sendiri yang menyusun masa depan kita seperti apa. Kita sendiri  yang tentukan. Terlepas dari Dia yang lebih tau mana yang terbaik untukmu. Terlepas dari ini melenceng dari yang aku rencanakan! Sekali lagi, Dia yang Maha Mengetahui.

Kita hanya berusaha. Menanam dan merawat dengan sebaik-baiknya. Lantas melibatkanNya dengan doa dan sujud di setiap harinya. Kelak kita yang akan memetik hasil jerih payah, usaha, doa, kita.

Kali ini aku tak akan merajuk lagi. Tak akan memaksa lagi ditunjukan masa depannya. Sumpah! Aku kan yang punya blue print di tanganku? Meski engkau yang mengetahui bangunan jadinya.




Kamis, 12 Maret 2015

Hanya.

Ternyata aku hanya dari yang Sang Maha. Hanya butiran pasir dari laut luas. Hanya satu sel dari tubuh manusia. Hanya tetesan air dari hujan deras. Hanya butiran garam di laut lepas. Hanya setitik kecil dari galaksi raksasa.

Lantas, apa yang harus dibanggakan, hai kecil. Bahkan ciptaanNya yang lain lebih besar darimu. Lihat gunung yang menjulang. Lihat langit yang terhampar luas. Lihat bumi yang berpurtar ini. Lihat gugusan bintang lainnya. Lihat seluruh galaksi. Dimanakah engkau?

Bagaimana besar kuasa sang Pencipta. Sang Maha dari segala-galanya. Lantas, masih ingin berjalan di atas bumi dengan menegakkan kepala? Lupa di atas langit bahkan masih ada langit. Lupa akan sang Maha Hebat yang mengawasimu? 

Rabu, 04 Maret 2015

Tapi, hidup tidak sekebutulan itu, ya. Memang sudah ada yang merencanakannya, kan?