Siapa yang tak pernah membicarakannya? Dua kata yang penuh misteri. Siapa yang tau masa depannya seperti apa? Kelak akan menjadi apa, berada dimana, dengan siapa. Siapa yang tak pernah memimpikannya? Menjadi begini begitu lima atau sepuluh tahun lagi, berada di tempat hebat bersama orang tersayang di sampingnya.
Dulu, dulu, sekali, ketika aku kecil, aku sering mendesakNya. Berdoa di sebelum tidurku "Ya Allah, tunjukan sedikit masa depanku. Aku penasaran" Sungguh, aku seperti itu. Merengek dan merajuk. Berharap punya mesin waktu seperti kartun kesukaan ku. Nihil. Tak kutemukan sedikit pun clue.
Aku lantas tertawa mengingatnya. Kita sendiri yang punya rancangan. Kita sendiri yang menyusun masa depan kita seperti apa. Kita sendiri yang tentukan. Terlepas dari Dia yang lebih tau mana yang terbaik untukmu. Terlepas dari ini melenceng dari yang aku rencanakan! Sekali lagi, Dia yang Maha Mengetahui.
Kita hanya berusaha. Menanam dan merawat dengan sebaik-baiknya. Lantas melibatkanNya dengan doa dan sujud di setiap harinya. Kelak kita yang akan memetik hasil jerih payah, usaha, doa, kita.
Kali ini aku tak akan merajuk lagi. Tak akan memaksa lagi ditunjukan masa depannya. Sumpah! Aku kan yang punya blue print di tanganku? Meski engkau yang mengetahui bangunan jadinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar