Seringkali ingin melarikan diri, pergi yang jauh dari hiruk pikuk keramaian, dari semua orang. Melupakan segala masalah, tanggung jawab, pekerjaan. Egois? Memang. Pengecut? Memang. Penakut? Memang.
Sungguhan, aku sudah tahu bahwa tak ada gunanya lari dari masalah, karena msalah itu akan terus ada mengejar kan? Dan mau tidak mau harus dihadapi. Tapi, ayolah, bolehkah aku minta sedikit waktu saja? Namun suatu hal menyadarkanku, waktu tidak pernah menunggu ya? Dan ketika kembali semuanya menuntut untuk dikerjakan, semua meminta diselesaikan. Berpikir untuk melarikan diri lagi? Oh itu hanya akan membuatnya semakin menggunung dan berbelit seprti benang.
Terkadang hanya ingin pergi. Aku tak sekuat yang yang terlihat itu, kawan. Aku butuh menangis sendiri. Bukan untuk dikasihani. Tolong garis bawahi itu. Tak perlu kau hibur, tak perlu bersusah payah mebuatku tertawa, beri saja aku waktu. Biar aku yang mengobatinya sendiri. Namun ada yang membuatku khawatir. Bagaimana jika aku benar-benar pergi? Padahal bekal apalah yang sudah kupersiapkan di hari kemudian? Bagaimanakah kalu mereka benar-benar meninggalkanku dan membiarkan aku sendiri.
Maka aku benar berpiir ulang kembali, menjadi pengecut lebih menyusahkan ya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar