Selasa, 15 Desember 2015

Pulang?

Kehidupan ini adalah sebuah perjalanan. Dan setiap perjalanan a!kan bermuara pada satu hal, pulang.


Entah pulang dalam definisi apapun itu. Pulang ke rumahnya kah, atau pulang kembali pada dirinya, pada fitrahnya.


Untuk setiap perjalanan yang dilalui, dengan matahari yang terbit tiap harinya. Disadari tau tidak, bahkan diperhatikam atau tidak. Ia kembali. Kembali bersinar. Seperti janjinya setiap hari. Walau ada kabut mendung diatasnya.


Seperti hari yang dilalui, entah itu baik atau buruk. Kenangan dan kisah di masa lalu. Walaupun kabut mendung diatasnya, perlukah disesali apa yang terjadi.


Hanya, hanya, hanya dengan memeluknya erat. Berdamai. Menerima.


Ia akan memanggil dengan seruanNya. Memanggil untuk pulang.



***


IYA BARU SELESAI BACA PULANGNYA TERE LIYE SETELAH BERABAD-ABAD LALU DIBELI. HUHUHUHU.


Jadi ceritanya, bulan-bulan yang lalu, kakak bilang


"Novelnya Tere Liye ada yang baru ya, Sum?"

"OIYAH?"

"Iya tadi kalau gasalah judulnya Pulang gitu liat di kereta"


Dengan semangat 45, besoknya pulang sekolah ke toko buku. Ga ada. Jumatnya lebih lengang ke toko buku lainnya!!. Ga ada. Akhir pekan kesana lagi, ga ada. Jadilah saya sedih-sedih gajelas. Terus Umi bilang

"Ini temen umi ada yang jual online,mau gak?"


"MAULAAAAH!!"

Iya akhirnya beli online. Dan ga lama setelah itu ke ya sebutlah Gramedia, ada. Benar-benar.


Setelah sampe, ga langsung baca. Karena sungguh kejam ulangan dan tugas itu. Yasudahlah.

Dan baru nyelesain hari ini. Sumpah nyesel kenapa baru baca!!!


Tulisan di atas bukan kutipannya kok. Itu terinspirasi dari Novelnya, bab 21. Favorit. Memeluk Erat.


Ah maaf kalau berlebihan. Seleranya memang yang seperti ini. Umi aja sampe ikutan baca novel Tere Liye semuanya :)))))))))))))))))


HAHAHA ini bukan resensi maaf. Baca, baca, resapi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar