Jarak memberi kita tempat untuk berjalan masing-masing. Pada satu tempat yang menjadi tujuan, cita, dan asa. Kita perlu jarak agar bisa leluasa mencapai itu semua. Langkah-langkah yang pasti tiada terkekang. Perihal meninggalkan dan ditinggalkan, bukankah itu adalah hakikatnya dari sebuah perjalanan? Bukankah perjalanan juga yang akhirnya akan menemukan orang-orang dalam tujuan yang sama? Tidak perlu khawatir, sedikitpun.
Jarak adalah sebuah jeda panjang. Sebuah proses yang bisa menjadi nikmat sekaligus ujian. Bukankah kemuliaan baginya yang menjaga jarak-jarak itu? Ujian jugakah ketika ada yang ribut berbisik bergemuruh, berdetak kencang. Jarak adalah fase dimana sebuah fitrah yang menjadi kebaikan jika dilakukan menurut tuntunanNya.
Jarak mengajarkan perihal sebuah perbaikan, bisa juga sebuah proses perpindahan. Jarak menjadi sebuah kontemplasi sudahkah meniatkan hanya karenaNya? Jarak memberi waktu untuk berpikir masak-masak. Dalam kesendirian tanpa sepi.
Jarak juga menjadi dekat. Dalam percakapan sepertiga malam dengan TuhanNya. Jarak juga menjadi dekat. Dalam kebaikan yang menebar kebermanfaatan. Jarak juga menjadi dekat
bzz
bzz
bzz
Tidak ada komentar:
Posting Komentar