Jumat, 19 Februari 2016

Pemimpi?

Mimpi-mimpi itu entah kemana. Abai tak dipegang erat-erat. Impian-impian itu entah bagaimana. Rasanya hanya mau selamat. Tapi, ke kanan kiri pun belum tentu selamat. Sampai tiba waktunya.

Ah kangen yang seperti dulu. Selalu menulis mimpi-mimpi di buku harian. Menulis list apa-apa yang harus dicapai. Mencoret satu demi satu sambil menulis yang baru. Sambil membayangkan akan seperti apa. Lantas bergerak.

Entah mimpi-mimpi itu bagaimana. Dasar pengecut. Sekarang menjadi penakut. Bahkan mimpi di papan tulis kelas sudah dihapus. Semudah itu melepasnya?

Bahkan dulu tulisan di meja ketika putih biru, "if you can dream it, you can do it" Kalimat sakti yang menemani saya sampai lulus disana.

Sekarang?

Penakut. Penakut.

"Jangan pernah remehkan impian seseorang, karena Tuhan pun tidak pernah" - 2



Masih diam-diam saja.

Belum sebesar itu ya mimpi kamu?

Belum sepantas itu ya mimpi kamu untuk diperjuangkan?

Ayo bangun, Sum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar