Selasa, 07 Agustus 2018

Menjadi

Tau gak sih apa yang saya pikirkan dahulu perihal orang dewasa? Hal-hal yang buat anak kecil adalah sesuatu yang wah! Padahal hanya sekedar bisa pergi tanpa perlu Umi dan Ayah ikut. Padahal hanya bisa berbelanja sendiri, Padahal hanya bisa pulang malam. Padahal bisa makan ini itu tanpa dibilang, "Makan es teroooooooooooos" atau dibilang "jajan muluu sih!"

Dulu melihat orang dewasa adalah seuatu yang wah buat saya. Keren aja gitu di mata saya. Orang-orang berbicara dengan begitu lancarnya, orang-orang yang memakai setelan rapi, orang-orang di depan laptop sibuk mengerjakan hal-hal yang tidak saya pahami. Dulu sesuatu itu adalah hal yang ingin sekali saya cepat-cepat capai.

Dulu ada banyak hal yang ingin saya ketahui, namun tidak bisa saya ketahui dengan satu kalimat ajaib, "kamu kan masih kecil"  Urusan-urusan orang dewasa yang sungguh membuat penasaran.

Apakah dengan menulis ini saya merasa sudah menjadi dewasa?

o-ow

Katanya, tahun ini, selamat datang di kepala dua. Gerbang awal dari kedewasaan.

Tapi, saya masih merasa diam di tempat. Bayangan tentang orang dewasa yang keren ga ada satu pun yang melekat pada diri saya.

hehehehehehehehe.

Ah ya, kan ini baru awalnya?

Saya masih menjadi Sumayyah yang ceroboh , (anyway, saya baru aja jatoh menggelinding empat tangga di Candi Borobdur. Eeeeeer malunya! Tapi sakitnya juga luar biasa HUHU. Sehari terkenal deh tuh sampe turis ngeliatin) Saya masih jadi orang yang plinplan dan sulit menentukan keputusan. Asli ya sekedar beli molto aja harus tanya Umi dulu. Dan segala kelakuan yang bikin geleng-geleng kepala.

Saya sampe bertanya-tanya sih, butuh berapa lama untuk mendewasakan diri saya sendiri? wkwkwkwkwk.

Tapi, gapapa, Sum, dinikmati, Katanya sih jadi orang dewasa tidak semenyenangkan itu.


Selamat meninggalkan angka belasan ya, Sumi! Plis kurangin pecicilannya. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar