Ketika hari itu tiba,
Ketika bakti kita tak lagi sama,
Ketika Ayah menjabat tangannya, seseorang yang akan
menggenapkan hidup kakak
Apa
Rasanya?
Tanyaku berulang kali.
Memikirkan hari itu. Salah satu hari besar dalam hidup
kakak. Ketika salah satu dari catatan di lauhul mahfudz telah terpecahkan.
Bagaimana
Rasanya?
Tanyaku memastikan kembali.
Memikirkan akan ada banyak perubahan yang terjadi. Peran
kakak terhadap ayah dan ibu karena ikatan itu, menambah tiga orang adik lagi,
serta seorang istri dan tentunya calon ibu.
Masihkah
Sama?
Memikirkan bahwa izin kita—jika kakak-- berpergian bukan lagi tentang ayah dan umi.
Bahwa akan ada episode-episode kehidupan kakak yang tidak lagi melibatkan kami.
Adalah kekhawatiran yang bertambah ketika porsi-porsiku
semakin berkurang dalam kehidupan kakak. Adalah ketakutan tidak bisa melakukan
hal-hal yang dulu setiap saat kita lakukan.
Adalah bahagia yang lebih besarnya, adalah haru yang lebih
menguasai, adalah hal-hal yang tidak bisa dituliskan, ketika janji itu
diucapkan. Janji yang akan mengguncang Arsy.
Memikirkan bahwa perempuan ini akan melengkapi separuh
agamanya, membuat aku tak ingin berhenti mendoakannya. Menemaninya di hari-hari
terakhir sebelum menjalani kehidupan yang baru.
Untuk perempuan yang akan menggenapkan hidupnya,
Biarkan kami mengantar sampai penggenapan itu tiba.
Yang akan selalu
memeluk dalam doa
Bogor, 21.53 WIB
Kerennn...
BalasHapus