Senin, 07 Agustus 2017

Untuk Perempuan yang Akan Menggenapkan Hidupnya,



 Ketika hari itu tiba,
Ketika bakti kita tak lagi sama,
Ketika Ayah menjabat tangannya, seseorang yang akan menggenapkan hidup kakak

Apa
Rasanya?

Tanyaku berulang kali.

Memikirkan hari itu. Salah satu hari besar dalam hidup kakak. Ketika salah satu dari catatan di lauhul mahfudz telah terpecahkan.

Bagaimana
Rasanya?

Tanyaku memastikan kembali.

Memikirkan akan ada banyak perubahan yang terjadi. Peran kakak terhadap ayah dan ibu karena ikatan itu, menambah tiga orang adik lagi, serta seorang istri dan tentunya calon ibu.

Masihkah
Sama?

Memikirkan bahwa izin kita—jika kakak--  berpergian bukan lagi tentang ayah dan umi. Bahwa akan ada episode-episode kehidupan kakak yang tidak lagi melibatkan kami.

Adalah kekhawatiran yang bertambah ketika porsi-porsiku semakin berkurang dalam kehidupan kakak. Adalah ketakutan tidak bisa melakukan hal-hal yang dulu setiap saat kita lakukan.

Adalah bahagia yang lebih besarnya, adalah haru yang lebih menguasai, adalah hal-hal yang tidak bisa dituliskan, ketika janji itu diucapkan. Janji yang akan mengguncang Arsy.
Memikirkan bahwa perempuan ini akan melengkapi separuh agamanya, membuat aku tak ingin berhenti mendoakannya. Menemaninya di hari-hari terakhir sebelum menjalani kehidupan yang baru.

Untuk perempuan yang akan menggenapkan hidupnya,
Biarkan kami mengantar sampai penggenapan itu tiba.

Yang akan selalu memeluk dalam doa

Bogor, 21.53 WIB

1 komentar: