Mari bercerita, kembali pada tiga tahun silam
Selesai bersekolah di sekolah dengan predikat IT (Islam
Terpadu) di belakangnya, saya melanjutkan ke sebuah sekolah negeri. Saya banyak
bersyukur bisa mendapat banyak bekal yang akan mengisi hari-hari saya disana.
Termasuk kerudung putih yang dulu belum sering dipakai oleh orang-orang. Kerudung yang ternyata menjadi sebuah cerita di tiga tahun kemudian.
Agustus 2013
Ada satu teman saya yang menanyakan perihal kerudung yang
saya kenakan. Uhm, sedikit? Lebih tebal dan lebar. Saya membeli itu dari adik
kelas saya ketika SMP. Akhirnya saya menjadi semacam perantara atau ya
distributor lebih tepatnya. Belum banyak yang beli saat itu, hanya satu, dua.
Saya juga belum mengambil keuntungan sepeser pun. Murni ingin membantu saja.
Januari 2014
Adik kelas saya itu bilang mau fokus UN SMP. Dengan berbaik
hati dia memberi tahu dimana dia mengambil kerudung putih itu. Saya akhirnya
mulai beli sendiri, membungkus sendiri. Sudah lumayan juga yang pesan. Karena
butuh ongkos juga saya mulai berhitung berapa harga yang seharusnya.
Juli 2014
Saya rasa disitu adalah satu titik dimana bisnis saya mulai beranjak perlahan.
Saya sudah punya buku catatan sendiri, sudah lumayan dikenal kerudungnya, sudah
banyak yang berlalu lalang dengan kerudung itu. Terus dan terus, Allah memberi
rezeki yang tiada terkira.
Februari 2015
Kalau tidak salah. Kelas 11 semester dua, saya mulai membuat
nama Callips. Random, banget. Saat
itu sedang mempelajari jaringan tumbuhan. Tau kaliptra? Tudung akar pada
tumbuhan. Bagian terluar akar yag berfungsi sebagai pelindung sekaligus
memperluas penyerapan akar. Iya aneh. Iya IPA banget. Iya saya udah buntu
banget saat itu.
Kenapa kaliptra? Kenapa tudung akar? Karena satu hal menurut
saya, eum dua hal sih, hijab adalah pelindung bagi setiap muslimah, melindungi
diri dari segala hal yang mengundang keburukan. Kedua, hijab tidak membatasi
kita dalam berkarya, justru memperluas dalam menyerap segala-segala kebaikan.
Juli 2016
Alhamdulillah sudah sekitar 1500 kerudung yang sampai di
tangan teman-teman. Bukan lagi yang warna putih saja, tapi warna-warna yang
suka bikin saya kelimpungan sendiri buat nyocokin warnanya. Bukan lagi pakai
plastik bawang (HAHAHA) karena segala sok sibuknya saya, sekarang sudah pakai plastik
tempel:p Sudah punya logo sendiri yang super lucu tapi tidak kunjung cetak karena
kemageran saya. Bukan Cuma teman-teman satu sekolah tapi sudah sampai Blora.
Bahkan sekarang tidak lagi dibawa ke kelas yang mengundang pertanyaan guru,
“Sumayyah bawaanya
banyak banget?”
Sudah bisa duduk anteng terus buka aplikasi ojek online.
Sudah punya ATM sendiri (telat banget emang) Sudah bisa bilang,
“Boleeh nanti
ditrasfer aja”
Buat saya, Callips, bukan hanya sekedar keuntungan tentang uang,
uang, dan uang. Tapi buat saya ini adalah suatu ladang amal yang Allah berikan
pada saya. Allah membuka suatu ladang yang bisa saya usahakan disana. Menebar
kebaikan berantai. Mengajak pada suatu perubahan. Mungkin, baru ini yang bisa
saya lakukan, saya usahakan, menjadi hambanNya yang paling baik di sisiNya ,
bermanfaat buat orang lain. Mungkin baru ini yang bisa saya lakukan untuk agama
Allah. (Semoga, semoga memang menebar
kebermanfaatan)
Ada banyak kebahagian yang Callips kasih sama saya, semoga
kamu pun begitu. Mengetahui kabar orang-orang yang memutuskan untuk berhijrah. Menjadi orang yang awal-awal tahu
sebuah keputusan besar dari mereka,
“Sum, pesen kerudung
putih tiga, satu coklat”
“Waaaah fix nih?”
“Alhamdulillah, Sum.
Doain ya”
Saya ingin jabarkan apa yang lebih dari kata bahagia. Saya
doakan bayak-banyak. Saya doakan diri sendiri semoga selalu menjaga niat.
Kadang saya merasa lelah dan ingin berhenti. Merasa kurang
maksimal dan lainnya. Satu fakta yang suka membuat geregetan teman-teman saya:
Saya ga enakan kalau nagih uangnya. Saya tau itu
menjadi hak saya, tapi
rasanya, saya sungkan sendiri. Habis itu saya banyak diomeli banyak orang.
Kadang saya terlambat ngasih kerudungnya. Mengecewakan orang
lain dan juga diri sendiri. Kesannya seperti menunda kebaikan. Kadang saya
salah pilih warna, karena tidak fokus. Kadang saya bawa kerudung yang belum
dibungkus ke sekolah, dan curi-curi waktu untuk membungkusnya. Kadang banyak
sekali kesalahan yang saya lakukan. Jadi bersama postingan ini saya memohon
maaf kepada seluruh pembeli callips. Juga bisa langsung menghubungi kalau
semisal saya lupa kembalian atau saya belum memenuhi hak-hak kalian. (Boleh
langsung line aja kuy!)
Saya juga ingin berterima kasih kepada:
- Umi , Ayah, Kaka, Yasin, Dede : yang sudah mendukung mulai dari sokongan modal (HAHAHAHAHA) dan dukungan moril lainnya
- Fona dan Salsa : Pembeli pertama callips bahkan saat belum punya nama
- Siti : Yang udah bikinin logo super cutie dan header flower-flower. Aw!
- Tannia : Mejanya selalu ikut berantakan karena kerudung berserakan, bantu buat broadcast, pendengar&penasihat setiap saya curhat
- Ghifari dan One : yang kalau dateng kepagian suka bantuin ngebungkus HUHUHU
- Danu dan Sena : yang suka berbaik hati ngebantu nganterin kerudung ke lantai atas (sepik-sepik modus ini mah fix) GAK DEH. Terima kasih!!!!!!!
- Temen-temen Sevel: yang suka mangglilin saya, dititipin kerudungnya kalau ada yang mau ambil, dan bantuan lainnya
- Temen-temen yang memutuskan berhijrah dan selalu menjadi inspirasa dan motivasi buat saya. Menambah semangat ketika saya mau berhenti. Menjadi pecutan sendiri buat saya ketika malas.
- Semua pembeli callips!!!!!!!!!!!!!! SAYA SAYANG BANGET DEEEEEEEEEEEEH!!!!!!!!! Terima kasih atas kepercayaan, kesabaran, dan kebaikan lainnya. Callips ga akan seperti sekarang tanpa kalian. LUVS LUVS LUVSSSS.
Setelah tiga tahun, saya mulai bertaya,
“Sekarang bagaimana?”
“Terus apa?”
Saya selalu mellow
kalau ingat fakta ini. Saya harus mengejar mimpi saya yang lain, disana. Saya masih ingin terus, tapi…
Its really hard to
say……………………………
Saya masih terus memikirkan bagaimana caranya. Mohon doanya
dari teman-teman semua. Boleh kalau mau ngasih saran apapun itu silahkan.
Callips memberi banyak pelajaran kepada saya. Berbisnis
tentu saja, mengelola keuangan iya jelas. Mengajarkan bahwa kebaikan akan
membawa kebaikan lainnya. Saya jadi lebih mengenal banyak orang, saya bisa
mandiri dalam beberapa hal, saya diajarkan berbagi, bersabar, bekerja keras,
pantang menyerah.
Saya kaya dipaksa pisah sama sahabat saya, sama cinta saya.
(YAIYALAH W MAH SAMA CALLIPS AJALAH) Dangdut amat, Sum.
Untuk sementara
ini, saya umumkan :
LAST ORDER
AUGUST 15 , 2016
Luvs
Masama
BalasHapus